Daku bak seorang pengemis di hadapanmu, meminta secuil waktu untukku seakan tak mampu
Seharusnya daku sadar bukan sabar, kamu hanya singgah yang kuanggap sungguh
Pertama bersua, seakan hidupmu sepenuhnya kumiliki
Lambat laun, daku terbiasa bersama sepi yang menanti
Lucu, memang! Serasa pelampiasan yang tak pernah diharapkan
Luka darimu adalah candu, Bahagia darimu adalah palsu
Tawamu adalah topeng sedangkan senyummu adalah kebohongan, meski daku tahu, tapi daku rindu
Bagaimanapun perlakuanmu, entah kecewa, luka, tangis, atau bahkan mati rasa yang daku tuai
Namun daku masih saja menantikanmu, menghawatirkan dirimu yang tak pernah peduli lagi padaku
Sebegitu bodohnya daku mencintaim…
Karya :Arunika Puspa Candra
Judul : Ensiklopedia rasa
Isi:

Ensiklopedia untaian rasa yang membelah dada
Merujuk pada abjad tersusun sempurna
Mengalunkan senandung arti penuh tanda tanya
Pada tali asmara menjelma bak rumus hati
Rumit dengan segudang teka-teki penuh misteri
Di setiap tapak tilas yang tersisa mengandung arti yang fana
Menggambarkan bayang tanpa raga tanpa jiwa
Menggebu dalam melodi takdir yang menuntun maju
Pada jejak luka sepeninggal tawa padam dalam diam
Terisak, merintih dan tertatih menyertakan perih
Mencoba bangkit dari keterpurukan dan keputus asaan labirin asmaraloka
Merajut harap rasa itu menjadi nyata

Grobogan, 9 Februari 2022