Riang tawa yang menjadi candu dibawah pohon tuk berteduh
Oleh candaan ringan yang membuatmu terjerembab senang
Bulir awan yang bergandengan tangan, membentuk atap persinggahan
Uap panas dari keringat yang menjalar, berlomba turun ke kaki gunung kenangan
Samudera telah menyambut dibawah lembah, tempat pulang
Tirani akan hati yang berkuasa, bergejolak tiada henti
Angan masa itu terulang sekian kalinya bersama musim panen kopi
Resah gelisah bergulat diambang perbatasan rasa
Ayunan melodi merdu bersenandung tangisan
Biarlah angin lalu yang membawa ia pergi, meninggalkan kenangan pahit bersama kopi
Indahnya alam serta pesonanya memiliki kisah tersendiri, menjadi misteri
Cinta kita yang disaksikan hamparan kebun kopi

Titimangsa: Grobogan, 12 Maret 2022

**********************************************************************************


Bionarasi :
Arunika puspa candra, seorang pecandu serta penikmat aksara. Menurutnya ada kenikmatan tersendiri kala mengolah diksi menjadi melodi. Ada rasa yang tak dapat dijabarkan lewat sebuah kata. Arunika adalah nama pena dari seorang gadis asal Grobogan, Jawa Tengah. Kecintaannya akan sastra berlabuh pada diksi dan aksara yang digelutinya.